Mengenal Bid dan Ask dalam Saham: Panduan dan Tips Memanfaatkannya

Pasar saham memang jadi tempat yang seru buat cari cuan, dan banyak orang, termasuk pemula, tertarik untuk terjun ke sana. Tapi, sebelum mulai berinvestasi, ada baiknya kamu ngerti dulu konsep "bid" dan "ask" serta tips-tips yang perlu diperhatikan. Yuk, simak! 

 

Mengenal Bid dan Ask dalam Saham: Panduan dan Tips Memanfaatkannya

 

Secara sederhana, bid dan ask adalah dua istilah yang berkaitan langsung dengan cara jual beli saham. Keduanya berperan penting dalam menentukan harga saham di Bursa Efek. 

Jadi, kalau kamu paham apa itu bid dan ask, serta tahu cara menggunakannya, keputusan investasimu bisa lebih tepat dan menguntungkan.

Pengertian Bid dan Ask yang Penting Dipahami Oleh Setiap Trader


Di artikel kali ini, kita bakal bahas lebih dalam soal bid dan ask, dua istilah yang penting banget buat strategi investasi saham kamu. Yuk, langsung kita mulai!

Apa Itu Bid? 


Bid itu adalah harga tertinggi yang siap dibayar oleh seorang pembeli untuk membeli saham. Jadi, kalau kamu mau beli saham A dan bersedia bayar Rp

 1.000 per lembar, Rp. 1.000 itulah harga bid kamu. 

Tapi, jangan kaget kalau ada pembeli lain yang juga tertarik sama saham tersebut dan mau bayar lebih tinggi, misalnya Rp. 1.050 per lembar. Nah, harga bid yang lebih tinggi ini yang bakal jadi acuan harga di pasar pada saat itu.

Apa Itu Ask?

 

Ask, atau yang sering juga disebut offer, adalah harga terendah yang diterima oleh penjual untuk menjual saham. Misalnya, kamu punya saham A dan bersedia menjualnya seharga Rp. 1.100 per lembar, maka Rp. 1.100 adalah harga ask kamu. 

Sama seperti bid, harga ask juga bisa berubah tergantung harga yang ditawarkan oleh penjual lain, yang mungkin lebih rendah.

Secara umum, bid dan ask ini selalu beroperasi bersamaan di pasar saham. Setiap kali ada transaksi, pasti ada harga bid tertinggi dari pembeli dan harga ask terendah dari penjual. Selisih antara harga bid dan ask ini disebut "spread", yang juga jadi pertimbangan penting dalam setiap transaksi saham.

Apa itu Spread?


Spread adalah selisih antara harga bid dan ask yang terjadi di pasar saham. Misalnya, kalau harga bid saham A adalah Rp. 1.000 dan harga ask-nya Rp. 1.100, maka spread-nya adalah Rp. 100.

Spread ini penting karena bisa menggambarkan likuiditas suatu saham dan mempengaruhi biaya transaksi yang kamu bayar.

Spread yang besar menunjukkan ada perbedaan yang cukup jauh antara harga bid dan ask. Biasanya, ini terjadi pada saham yang kurang likuid, artinya jumlah pembeli dan penjualnya sedikit. 

Kalau spread-nya lebar, biaya transaksi bisa jadi lebih tinggi karena kamu mungkin harus beli dengan harga ask yang lebih mahal dan jual dengan harga bid yang lebih rendah.

Sebaliknya, spread yang kecil menandakan saham tersebut lebih likuid dan banyak diperdagangkan. 

Hal ini bisa menguntungkan kamu sebagai investor karena memungkinkan kamu untuk membeli atau menjual saham dengan lebih efisien dan dengan biaya transaksi yang lebih rendah.

Contoh gampangnya, saham perusahaan besar seperti Bank Central Asia (BBCA) atau Telkom Indonesia (TLKM) biasanya punya spread yang sempit, karena volume perdagangannya sangat tinggi. 

Di sisi lain, saham dari perusahaan dengan kapitalisasi kecil seringkali punya spread yang lebih lebar.

Faktor yang Mempengaruhi Bid dan Ask


Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi besar kecilnya bid dan ask dalam transaksi saham. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Likuiditas

 

Semakin likuid suatu saham, biasanya spread antara bid dan ask semakin kecil. Saham dengan volume perdagangan yang tinggi, seperti saham blue chip, biasanya memiliki likuiditas yang baik, jadi spread-nya juga lebih sempit. 

Berbeda dengan saham yang jarang diperdagangkan, di mana spread-nya cenderung lebih lebar karena jumlah pembeli dan penjual yang lebih sedikit.

2. Volatilitas

Ketika pasar sedang volatil atau fluktuatif, spread bisa melebar. Kenapa? Karena semakin besar ketidakpastian di pasar, semakin besar perbedaan harga antara yang mau beli dan yang mau jual. 

Pembeli cenderung ingin membayar lebih rendah, sementara penjual berharap mendapatkan harga yang lebih tinggi.

3. Berita Pasar

Berita baik atau buruk yang berhubungan dengan perusahaan atau pasar secara umum bisa langsung memengaruhi bid dan ask. Misalnya, jika sebuah perusahaan baru saja mengumumkan laporan keuangan yang positif, banyak pembeli yang mungkin akan menaikkan bid mereka. 

Sementara itu, penjual juga bisa menaikkan harga ask mereka karena melihat potensi harga saham yang naik.

Cara Memaksimalkan Keuntungan dengan Bid dan Ask


Pahami betul cara memanfaatkan bid dan ask agar bisa mengambil keputusan investasi saham yang lebih cermat. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk memaksimalkan transaksi kamu:

1. Cek Spread Sebelum Transaksi


Sebelum kamu melangkah lebih jauh dalam membeli atau menjual saham, penting banget untuk memeriksa spread antara bid dan ask. Spread yang terlalu besar bisa bikin potensi keuntungan kamu berkurang, karena kamu bakal harus membeli di harga yang lebih tinggi dan menjual di harga yang lebih rendah. 

Sebaliknya, jika spread kecil, transaksi kamu jadi lebih efisien dan biaya yang dikeluarkan juga lebih rendah.

2. Pilih Limit Order untuk Harga yang Lebih Terjangkau

 

Limit order memungkinkan kamu untuk mengatur harga beli atau jual yang kamu inginkan. Jika kamu merasa harga ask terlalu tinggi atau harga bid terlalu rendah, kamu bisa mengajukan limit order di harga yang lebih sesuai dengan harapanmu. 

Contoh, kalau harga bid saham A adalah Rp. 1.000 dan ask Rp. 1.100, kamu bisa pasang limit order di Rp. 1.050. Dengan limit order, kamu tidak perlu membeli di harga ask yang tinggi, tapi menunggu hingga ada penjual yang setuju dengan harga yang kamu tawarkan.

3. Perhatikan Kondisi Pasar dan Volatilitasnya

Ketika pasar sedang volatile, spread bisa melebar karena ketidakpastian yang tinggi. Jika kamu melihat spread mulai melebar, jangan terburu-buru melakukan transaksi. 

Lebih baik tunggu sampai kondisi pasar lebih stabil dan spread menyempit, karena itu bisa membuat transaksi kamu lebih efisien dan harga yang kamu dapatkan lebih baik.

4. Pahami Volume Perdagangan Saham


Volume perdagangan yang tinggi biasanya menunjukkan likuiditas yang baik, yang berarti spread akan lebih sempit. Saham dengan volume perdagangan tinggi cenderung diperdagangkan lebih aktif, sehingga kamu bisa mendapatkan harga yang lebih dekat dengan harga bid atau ask yang ideal. 

Hindari saham dengan volume rendah, karena seringkali memiliki spread lebih lebar dan transaksi bisa jadi kurang efisien.

5. Scalping dan Day Trading untuk Keuntungan Cepat  


Bagi kamu yang ingin mencari keuntungan cepat, teknik scalping atau day trading bisa jadi pilihan. Dengan strategi ini, kamu mencoba memanfaatkan pergerakan kecil harga antara bid dan ask dalam waktu singkat. 

Meskipun dapat memberikan keuntungan cepat, strategi ini membutuhkan pemahaman yang sangat baik tentang pergerakan pasar dan risikonya cukup tinggi, jadi lebih cocok untuk trader berpengalaman daripada pemula.

Kesimpulan


Memahami bid dan ask adalah langkah penting untuk bisa bertransaksi saham dengan cermat dan mengoptimalkan keuntungan. Dengan mengetahui cara membaca spread, menggunakan limit order, dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga bid dan ask, kamu bisa mengurangi biaya transaksi dan mendapatkan harga yang lebih baik. 

Jangan lupa juga untuk memperhatikan kondisi pasar, volume perdagangan, serta mempertimbangkan strategi seperti scalping atau day trading jika kamu ingin mengambil peluang jangka pendek. 

Dengan tips-tips ini, kamu akan lebih siap untuk membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan menguntungkan!

Mengenal Bid dan Ask dalam Saham: Panduan dan Tips Memanfaatkannya Mengenal Bid dan Ask dalam Saham: Panduan dan Tips Memanfaatkannya Reviewed by Dita Khafifah on November 26, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.